Penyadapan damar dilakukan dengan
cara membuat beberapa buah lubang sadap pada batang pohon dalam bentuk segitiga
dan disusun secara vertical (arah
keatas) maupun secara vertical (arah ke samping). Variatifnya jumlah produksi
suatu getah dammar disebabkan oleh sebab belum seragamnya cara penyadapan,
terutama dalam jumlah, ukuran dan kedalaman lubang sadap yang dibuat pada
setiap pohon berdiameter tertentu. Bahkan tidak jarang dijumpai jumlah lubang
sadap dan kedalaman yang berlebihan yang tidak sesuai dengan batang pohon yang
disadap. Cara penyadapan yang demikian tentunya tidak akan memberikan hasil dammar
yang optimal, disamping itu pohonakan terganggu pertumbuhannya. Sehubungan
dengan hal tersebut, perlu adanya perbaikan cara dalam menyadap dammar.
Tujuan
dari penyadapan dammar adalah membuka saluran damar sehingga damar keluar dari Pohon .
Makin besar dan makin banyak jumlah lubang sadap, maka makin banyak jumlah damar yang
keluar dari batang pohon. Tetapi konsekuensinya, bila luka pohon terlalu banyak maka daya
tumbuh pohon akan terganggu sehingga pohon hidup merana atau bahkan menjadi tumbang. Dengan
demikian perbaikan cara penyadapan yang dimaksudkan disini adalah penyadapan
dengan jumlah lubang sadap yang tidak terlalu banyak. Tetapi mampu meningkatkan
produksi pada setiap lubang sadap. Ada beberapa alternatif cara
penyadapan yang dapat meningkatkan produksi yaitu Melalui perlakuan perangsangan baik
secara fisik maupun kimia.
·
Peralatan yang Umum Digunakan Dalam
Menyadap Damar
Peralatan yang digunakan untuk
menyadap getah damar pada umumnya terbuat dari bahan - bahan yang merupakan
produk hasil hutan seperti rotan dan bagian pohon aren. Jenis dan kegunaan peralatan penyadapan
getah adalah sebagai berikut :
1. Pisau Sadap
Pisau sadap atau biasa disebut kapak patil merupakan kapak kecil yang
berbentuk menyerupai hurup T dengan lebar mata pisau sekitar 3 cm dan
dapat dilepas serta dipasang dari gagangnya. Gagang kapak terbuat
dari kayu dengan panjang kira-kira 15 cm. Mata pisau
dan gagangnya dipasang dengan cara
diikat menggunakan tali yang terbuat dari rotan. Kapak Patil berfungsi untuk membuat takik/lubang sadap, mengorek
dan mengambil hasil damar, serta membuka/memperbarui luka sadap
(menghuring).
2. Wadah Penampung Getah Damar
Wadah penampung getah damar atau
disebut tembilung merupakan wadah
yeng berbentuk kerucut dengan ukuran diameter 25 cm dan tinggi 30
em. terbuat dari seludang/ pelepah aren atau keranjang
berbentuk selinder yang terbuat dari anyaman kulit rotan. Alat ini digunakan
untuk menampung damar yang baru dipungut dari lubang sadap.
3. TaliPemanjat
Tali pemanjat atau ambon/alit terbuat dari anyaman kulit
rotan atau batang rotan berdiameter kecil yang panjangnya
sekitar 3- 4 meter. Alat ini berfungsi untuk memanjat dan menyangga/menahan
tubuh penyadap sewaktu menyadap dan memperbarui lubang sadap.
4. Keranjang Angkut
Keranjang angkut atau babalang merupakan wadah damar seperti
keranjang berbentuk bulat panjang dan terbuat dari
anyaman rotan dan dilengkapi dengan tali
yang terbuat dari kulit kayu agar keranjang dapat digendong seperti ransel.
Alat ini dapat memuat sekitar 60 - 75 kg
darnar.
·
Cara Penyadapan Dan Pengumpulan
Getah
Pohon damar mulai disadap pada umur
± 20 tahun atau apabila diameter batangnya
telah mencapai 25 cm. Sebelum
penyadapan dilaksanakan. kulit batang pnhon damar yang akan
disadap dibersihkan terlebih dahulu dengan cara dikerik, agar di sekitar lubang
sadap yang akan dibuat bebas dari kotoran atau tatal kayu yang
mungkin akan mengotori getah/resin yang keluar. Setelah pembersihan
kulit batang selesai, kemudian dilakukan penyadapan yaitu dengan
membuat luka/lubang berbentuk segitiga pada kulit batang, dengan posisi lubang
sadap pertama berada sekitar 50 cm di atas permukaan tanah. Ukuran
lebar lubang sadap pertama/ muda yang dibuat adalah sekitar 3 cm
(tergantung dari lebar mata pisau dari kapak parit yang digunakan)
dengan kedalam setebal kulit batang atau sampai batas kambium (sekitar 2 - 2,5 cm).
Jumlah lubang yang dibuat pada batang pohon yang baru pertama kali disadap
(diameter batang sekitar 25 cm) biasanya sebanyak 2 - 4 tempat yang disusun
berderet ke atas dalam satu jalur, dengan jarak antar luka sadap dalam
jalur vertikal sekitar 40 Cm. Ukuran lebar lubang sadap akan bertambah
besar seiring dengan seringnya batang pohon disadap.
Selain itu jumlah lubang dan jalur
sadap akan bertambah pula sejalan dengan bertambahnya ukuran
diameter batang pohon yang disadap. Jumlah jalur sadap pada pohon dengan
diameter batang 60 - 30 cm adalah sebanyak 4 - 5 buah, dengan jumlah
lubang sadap setiap jalur sebanyak 9 – 11 lubang. Beberapa saat setelah kulit batang
disadap getah akan keluar, dan getah dibiarkan
mengalir dan terkumpul di dalam
lubang sadap hingga mengering. Setelah getah dammar
mengering kemudian damar
dipanen/dikumpulkan. Periode pemanenan getah biasanya sekitar dia
minggu sampai satu bulan setelah penyadapan. Cara pemanenan atau pengumpulan
getah dari lubang sadap adalah dengan mengeluarkan/mengorek damar
dari lubang sadap menggunakan kapak patil. kemudian ditampung ke dalam tembilung.
Setelah semua getah dalam lubang sadap terkumpul
dalam tembilung, lubang sadap dibersihkan dari sisa-sisa getah yang
mengering dan selanjutnya dilakukan pembaruan luka sadap. Pembaruan luka sadap dilaksanakan
dengan membuang/menyayat beberapa milimeter kulit batang dari tepi lubang sadap
sebelumnya. Pengumpulan getah dari lubang sedap yang tinggi (tidak
terjangkau lagi oleh tangan penyedap) dilakukan dengan cara
memanjat pohon dengan menggunakan bantuan alit
yang dililitkan pada batang pohon dan tubuh penyadap. Setelah
semua damar dalam satu pohon yang dipanen tertampung
dalam tembilung, kemudian dimasukkan
ke dalam babalang untuk selanjutnya diangkut ketempat
pengumpulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar